Ecoprint merupakan suatu teknik memberi pola (corak atau motif) pada kain menggunakan bahan alami. Bahan yang digunakan inilah yang membuatnya unik, karena pada umumnya proses pembuatan pola menggunakan berbagai bahan kimia.
Sementara dengan teknik ecoprint, kita bisa memanfaatkan dedaunan dan bunga yang ada di alam. Ada begitu banyak jenis dan bentuk daun serta bunga yang ada, maka jika diposisikan di bentangan kain, sudah tentu hasilnya akan menjadi motif yang elok dan bernilai.
Karena menggunakan bahan alami, maka ecoprint ini jelas bersifat ramah lingkungan. Artinya, tidak akan menimbulkan pencemaran pada air ataupun udara.
Oleh karena itu, Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati (ACKS) menginisiasi sebuah kegiatan prakarya dengan agenda pengumpulan dan pemanfaatan dedaunan kering sebagai salah satu kerja nyata pelestarian lingkungan. Menggerakkan para wanita pelaku UKM di daerah Lampung, Yayasan ACKS berhasil mendaur ulang dedaunan kering dengan teknik kerajinan ecoprint menjadi karya seni yang elok dan bernilai.
Ada beberapa metode membuat ecoprint, namun yang paling sederhana adalah dengan hapazome atau pounding dan stiming. Teknik hapazome atau pounding mengekstrak tanin daun dengan cara dipalu. Namun, hanya dapat digunakan pada kain dasar putih dan kurang tahan lama dalam hal pencucian karena hanya mengandalkan oksidasi. Akan tetapi, teknik ini menjadi yang paling ramah lingkungan. Jadi, setelah dipalu cukup digantung, lalu dibiarkan oksidasi sampai warna tadi terserap sempurna ke kain; tidak perlu dikukus.
Sedangkan teknik stiming atau dikukus, dilakukan dengan cara meletakkan kain putih di lantai, kemudian daun dan bunga sebagai motifnya ditata di atasnya. Setelah itu, celupkan warna sesuai kebutuhan. Dengan begitu, kain-kain putih tadi terlunturkan, lalu tanin dari bunga dan daun yang disusun akan tercetak dengan anggun.
Para wanita pelaku UKM Lampung yang terlibat sangat antusias menyulap bahan alami menjadi produk yang berharga. Bahkan bagi mereka ada yang lebih penting dari sekadar memikirkan pendapatan, yakni juga memikirkan kebermanfaatan untuk sekitar.
Kegiatan daur ulang, seperti ecoprint ini merupakan salah satu upaya nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mendaur ulang dapat mengurangi limbah tempat pembuangan akhir, membantu konservasi sumber daya alam, menghemat penggunaan energi, mengurangi emisi rumah kaca, menekan pengeluaran belanja, dan menurunkan insinerasi (pembakaran sampah).
Aktivitas produktif ini pun tidak hanya menjadi salah satu langkah kecil pelestarian lingkungan. Beriringan dengan itu, para wanita pelaku UKM yang terlibat pun dapat terberdayakan. Mereka memiliki keahlian baru yang dapat menjadi modal dalam menciptakan sumber pendapatan baru sekaligus mampu secara kontinu memanfaatkan limbah organik.