Ekonomi hijau, sebagaimana yang kita ketahui, merupakan sistem ekonomi yang dalam implementasinya mengutamakan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Di saat yang bersamaan, juga mempersempit ruang akan dampak negatif terhadap lingkungan.
Konsep green economy tersebut diyakini sebagai solusi untuk mengatasi dua masalah yang kini menjadi sorotan warga internasional, yakni perubahan iklim dan kesenjangan ekonomi.
Indonesia pun menyadari penuh dua masalah tersebut. Hal ini yang kemudian memperkuat perspektif betapa pentingnya penerapan ekonomi hijau. Pemerintah RI bahkan sudah menyusun kerangka jangka panjang terkait manfaat dari implementasi prinsip ekonomi tersebut.
Sebagai contoh, di masa depan ekonomi hijau bisa menstabilkan pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 6,22% sampai 2045. Selain itu, pemerintah memprediksi konsep ekonomi tersebut juga mengurangi emisi sampai 86 juta ton CO2-ekuivalen dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja.
Prediksi tersebut tentunya kian memperkuat, bahwa ekonomi hijau adalah solusi untuk dua masalah fundamental sekaligus: perubahan iklim dan kesenjangan ekonomi.
Kendati bisa sebagai solusi dan memberikan manfaat, proyeksi tersebut tidak serta merta dapat kita rasakan. Sebab, mula-mula kita perlu memastikan penerapan green economy dapat dengan cepat terlaksana.
Berkenaan dengan itulah, penting kiranya bagi kita untuk mengetahui apa saja yang bisa dilakukan demi percepatan penerapan ekonomi hijau.
Meningkatkan Efisiensi Energi dan Bahan Baku
Demi percepatan mencapai green economy, kita perlu memastikan efisiensi energi dan bahan baku sudah dilakukan. Tujuan dua hal itu tidak lain demi menjaga keberlanjutan.
Pemakaian energi secukupnya tentu akan mengurangi emisi yang dihasilkan. Bahkan, lebih bagus secara bertahap beralih pada energi terbarukan yang sumbernya tidak lagi dari fosil atau energi kotor.
Sementara efisiensi bahan baku, secara spesifik, akan mengurangi jumlah sampah dan meminimalisir sumber daya terbuang sia-sia.
Dengan dua cara tersebut, setidaknya kita sudah berperan untuk mengatasi emisi gas rumah kaca dan mengurangi limbah serta polusi.
Melindungi dan Memulihkan Ekosistem
Percepatan ekonomi hijau dapat pula dilakukan dengan melindungi dan memastikan ekosistem lingkungan pulih seperti sedia kala. Dalam konteks ini, tentu akan berhubungan erat dengan konservasi, seperti penghijauan.
Tidak hanya di darat, pemulihan ekosistem juga perlu dilakukan di laut. Sebab, hal ini akan sangat bersinggungan dengan ekonomi masyarakat pesisir.
Dengan demikian, melindungi dan memulihkan ekosistem secara otomatis juga memperbaiki potensi ekonomi lingkungan. Maka dari itu, wajar apabila melindungi dan memulihkan ekosistem menjadi hal yang bisa dilakukan demi mempercepat pencapaian green economy.
Investasi Ekonomi Hijau
Hal selanjutnya yang dapat dilakukan demi mempercepat pencapaian green economy adalah investasi. Berkenaan dengan ini, kita bisa melakukannya di sektor energi terbarukan.
Selain berkontribusi terhadap lingkungan, investasi dalam energi terbarukan juga menguntungkan secara ekonomi. Hal ini bisa terjadi karena kekinian, penggunaan energi terbarukan sudah menjadi tren.
Oleh sebab itu, investasi di sektor energi terbarukan menjadi hal yang sangat menjanjikan, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Pengelolaan Limbah
Demi mempercepat pencapaian ekonomi hijau, tentu kita perlu melakukan pengelolaan limbah. Jika kamu ingin melakukannya, maka bisa dimulai dari pemilahan limbah yang bisa didaur ulang dan limbah yang tidak bisa didaur ulang.
Untuk limbah yang bisa didaur ulang bisa juga dikelompokan menjadi organik dan non-organik. Dalam praktiknya, limbah organik ini kerap diolah menjadi pakan hewan, bahan bakar, atau pupuk.
Sementara itu, limbah non-organik biasanya diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual, seperti aksesoris, tas, atau hiasan.
Pengolahan limbah amat penting dilakukan karena memiliki banyak manfaat. Selain menjaga lingkungan, juga bisa memberikan keuntungan secara ekonomi dan penghematan bahan baku.
Ekonomi Hijau dalam Pertanian
Dalam bidang pertanian, green economy dapat diterapkan dengan pendekatan berkelanjutan. Dalam praktiknya, seseorang yang ingin menerapkan pertanian berkelanjutan perlu memperhatikan beberapa hal, misalnya:
- Mengurangi penggunaan kimia.
- Mengimplementasikan pertanian organik.
- Mengelola air dan tanah dengan efisien.
- Menggunakan sumber daya yang bisa digunakan secara berulang.
- Menggunakan teknologi hijau.
Lebih lanjut, secara ekonomi, pertanian berkelanjutan juga lebih menguntungkan. Pasalnya, produk yang dihasilkan memiliki harga jual yang lebih tinggi.
Dengan lain perkataan, selain mempercepat tercapainya ekonomi hijau, pertanian berkelanjutan juga memberikan dampak positif dari segi ekonomi.
Kesimpulan
Demikianlah cara yang bisa dilakukan guna mempercepat pencapaian green economy. Dari penjelasan yang sudah kita terima, dapat disimpulkan beberapa di antaranya juga memberikan manfaat secara ekonomi.
Di sisi lain, secara tidak langsung, hal-hal di atas juga memberikan dampak positif pada dunia kerja. Sebab, keberadaannya memberikan peluang baru untuk masyarakat dalam bekerja.
Maka dari itu, meningkatkan keterampilan di sektor ekonomi hijau dibutuhkan, khususnya untuk kita yang ingin berkarier di bidang tersebut.
Adapun membangun karier di ekosistem green economy dapat menjadi opsi karena prospek di masa depan juga bagus. Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila mempertimbangkan ekosistem ekonomi hijau untuk perekonomian kita di masa mendatang.