
Sustainability Strategist & Trainer, Muhammad Faris Naufal, menjelaskan setidaknya ada lima tujuan dari penerapan Life Cycle Assessment (LCA) dalam konteks sebagai alat penilaian terhadap produk dan kegiatan perusahaan.
Pertama, mengidentifikasi peluang untuk peningkatan kinerja lingkungan. Perihal ini, ucap Faris, LCA dapat mengungkap potensi peningkatan pada berbagai tahap siklus hidup produk, yang mendorong inovasi dan perbaikan.
“Kedua, melakukan analisis titik panas,” kata Faris dalam Sustainability Webinar Series dengan topik Life Cycle Assessment (LCA) sebagai Tools Penilaian Dampak Produk dan Kegiatan Perusahaan, Sabtu (15/02/2025).
Untuk diketahui, Sustainability Webinar Series merupakan hasil kolaborasi Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati, Kerja Lestari Academy, dan PT Verval Nusantara Hijau.
Terkait analisis titik panas, Faris menjelaskan, LCA bisa mengidentifikasi elemen-elemen dalam sistem produk yang memberikan dampak negatif paling signifikan sepanjang siklus hidupnya. Adapun tujuan berikutnya adalah memberikan informasi penting kepada pihak-pihak pengambil keputusan.
Hal tersebut terjadi karena LCA dapat memberikan wawasan atau pengetahuan penting bagi para pemangku kepentingan, baik di industri, pemerintah, maupun organisasi non-pemerintah. Pengetahuan yang dimaksud bisa membantu dalam perencanaan strategis, penentuan prioritas, hingga desain atau perancangan ulang produk dan proses.
Sementara itu, tujuan penerapan LCA yang keempat adalah memilih indikator kinerja lingkungan yang relevan. Dengan kata lain, LCA bisa membantu dalam memilih metrik dan teknik pengukuran yang tepat untuk menilai dampak lingkungan.
Sedangkan untuk tujuan yang terakhir, lanjut Faris, mendukung inisiatif pemasaran. “Seperti penerapan skema pelabelan ramah lingkungan, membuat klaim lingkungan, dan menciptakan Environmental Product Declarations (EPDs),” jelasnya.
Selain menyampaikan tujuan implementasi LCA sebagai tools penilaian dampak produk dan kegiatan perusahaan, Faris turut menjelaskan mengenaikan pengumpulan data per tahap siklus hidup dari suatu produk.
Pertama, ada produksi dan diskusi bahan baku. Lalu, dilanjutkan dengan proses pra-manufaktur, distirbusi dan detail, serta fase penggunaan. Proses tersebut ditutup dengan akhir masa pakai dari suatu produk.
Dengan menjalankan webinar ini, Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati berharap dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda, terkait LCA yang termasuk bagian dari ekosistem berkelanjutan.
Setelah kegiatan tersebut, diharapkan semakin banyak anak-anak muda yang peduli dengan lingkungan dan tergerak untuk membangun karier di sektor ekonomi hijau atau berkelanjutan.