Jaga Lingkungan, Raih Keuntungan Bersama Amerta Craft

Sustainability Webinar Series: Green Business Success Stories dengan tema Bikin Asri Dapat Rezeki: Kiat UKM Raih Keuntungan Sambil Jaga Lingkungan.
Sustainability Webinar Series: Green Business Success Stories dengan tema Bikin Asri Dapat Rezeki: Kiat UKM Raih Keuntungan Sambil Jaga Lingkungan, Sabtu (01/03/2025).

Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati dan Kerja Lestari Academy menyelenggarakan Sustainability Webinar Series: Green Business Success Stories dengan tema Bikin Asri Dapat Rezeki: Kiat UKM Raih Keuntungan Sambil Jaga Lingkungan, Sabtu (01/03/2025).

Di momen tersebut hadir Owner Amerta Craft dan Young Entrepreneur, Evrilsa Isna Pangastuti, sebagai narasumber. Untuk diketahui, Amerta Craft merupakan UKM yang mengolah limbah kertas menjadi produk-produk home decor.

Dalam pemaparannya, Evrilsa lebih dulu menjelaskan tentang pemilahan dan identifikasi limbah. Ia mengatakan, setidaknya ada tiga jenis limbah yang bernilai. 

“Limbah organik, misalnya sisa makanan, daun kering, dan ampas kopi. Limbah anorganik ada plastik, kaca, kertas, dan logam. Kalau jenis limbah elektronik contohnya baterai bekas, kabel, dan perangkat elektronik lama,” ujarnya.

Dari limbah-limbah tersebut, lanjut Evrilsa, bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai. Sebagai contoh, limbah organik bisa dibuat menjadi biogas dan pupuk kompos. 

Sementara itu, limbah plastik dapat diolah menjadi tas, dompet, hingga pot tanaman. Sedangkan limbah kertas bisa didaur ulang menjadi notebook dan home decor sebagaimana yang dilakukan Amerta Craft.

Terkait itu, Evrilsa menjelaskan, dalam implementasinya Amerta Craft menerapkan dua konsep utama dalam mengolah limbah, yaitu crafting dan upcycling. Crafting, jelasnya, merujuk pada kegiatan mengkreasikan limbah menjadi produk kerajinan atau seni yang punya nilai jual.

Upcycling merupakan proses mengubah limbah menjadi produk yang memiliki nilai lebih tinggi. Upcycling tidak membutuhkan bahan berbahaya,” kata Evrilsa.

Kekinian, tambah Evrilsa, mengolah limbah menjadi penting untuk dilakukan. Sebab, selain mengurangi polusi dan sampah, kegiatan tersebut juga memberikan manfaat lainnya. 

Menurutnya, memproduksi produk berkelanjutan dari limbah bisa membuat manusia menghemat sumber daya alam. Selain itu, secara ekonomi pun tergolong menjanjikan karena mendapatkan dukungan konsumen dan pasar global.

“Sekarang sudah banyak banget campaign menggunakan produk ramah lingkungan. Potensi untuk ekspornya juga terbuka lebar,” jelasnya.

Oleh sebab itu, menjalankan bisnis daur ulang terbilang menjanjikan. Namun, jika ingin memulainya, Evrilsa mengingatkan agar tidak lupa melakukan tiga analisis penting. 

Pertama, analisis potensi. Menurut Evrilsa, potensi di sini mulai dari ketersediaan limbah hingga target pasar. Terkait target pasar, ia menyarankan agar hasil analisisnya tidak bersifat umum.

Analisis kedua terkait ketersediaan sumber daya manusia atau SDM. Evrilsa mengatakan, dalam keberlangsungannya, Amerta Craft melibatkan ibu rumah tangga atau masyarakat sekitar dalam menciptakan produk-produk home decor-nya.

“Awalnya tidak ada yang bisa, tapi kita adakan workshop pelatihan,” ucap Evrilsa. Memberikan pelatihan seperti itu, tambahnya, bisa diterapkan pula jika SDM yang bisa mengolah limbah belum tersedia. 

Sementara itu, analisis yang terakhir berkaitan dengan inovasi produk. Perihal ini, Evrilsa menegaskan sangat penting dilakukan karena inovasi merupakan hal krusial yang dapat membuat produk semakin bernilai.

Lebih lanjut, Evrilsa pun memberikan tips strategi pemasaran produk-produk ramah lingkungan. Menurutnya, e-commerce dan media sosial masih menjadi opsi paling tepat untuk memasarkan produk. Selain itu, bisa pula berpartisipasi di pameran-pameran.

“Terakhir Amerta Craft ikut pameran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di bulan lalu (30 Januari-2 Februari),” ucapnya.

0 Comments