Peran TCFD untuk Perbankan dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Webinar Mengintegrasikan Risiko Iklim dalam Manajemen Perbankan Dilaksanakan Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati, Kerja Lestari Academy, dan PT Verval Nusantara Hijau
Specialist in ESG & Climate Management, Hesli Oktavia, menyampaikan materinya di webinar Mengintegrasikan Risiko Iklim dalam Manajemen Perbankan yang dilaksanakan Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati, Kerja Lestari Academy, dan PT Verval Nusantara Hijau.

Specialist in ESG & Climate Management, Hesli Oktavia, mengatakan perubahan iklim pada akhirnya akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan perbankan. Maka itu, identifikasi risiko perlu dilakukan untuk meminimalisir dampaknya.

Di Indonesia, kata dia, sudah ada regulasi yang mengaturnya. Adapun peraturan yang dimaksud dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara global, ada Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD) yang menjadi fondasinya.

“Dalam mengintegrasikan climate risk ke dalam suatu strategi bisnis mau sektor apa pun itu, khususnya dalam financial institution, dalam hal ini perbankan, kita bisa melihat empat aspek (TCFD),” ucap Hesli dalam webinar Mengintegrasikan Risiko Iklim dalam Manajemen Perbankan, Rabu (22/01/2025).

Pilar pertama adalah governance atau tata kelola. Kedua, strategi yang diambil dalam menangani perubahan iklim. Sedangkan dua terakhir adalah risk management serta matrix dan target.

Perihal strategi, Hesli menjelaskan, yang dimaksud adalah perbankan harus bisa menjelaskan atau men-disclose climate-related risks dan opportunities pada jangka pendek, medium, dan jangka panjang.

Dalam konteks tersebut, ia mencontohkan bank yang memiliki debitur dengan agunan aset yang dekat area pantai. Namun, perubahan iklim mengakibatkan banjir rob.

“Jika banjir terjadi, nilai aset tersebut menurun nggak? Pasti menurun,” ucapnya.

Dengan demikian, Hesli mengatakan, perbankan perlu menyusun strategi untuk memitigasi risiko-risiko seperti itu. Di samping menyusun, strategi mitigasi pun perlu disampaikan.

“Strategi apa yang diambil oleh perbankan untuk memitigasi risiko-risiko tersebut? Nah, itu harus disclosed atau di-publish atau diungkapkan,” jelasnya.

Sebagai informasi, webinar Mengintegrasikan Risiko Iklim dalam Manajemen Perbankan dilaksanakan oleh Yayasan Anugerah Cinta Kasih Sejati, Kerja Lestari Academy, dan PT Verval Nusantara Hijau. 

Webinar tersebut merupakan satu dari sekian tema yang akan diangkat secara berkala. Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang hal-hal krusial yang terkait dengan ekonomi berkelanjutan.

0 Comments