Berfokus pada hutan sebagai tonggak penyangga kehidupan, yang kini keberadaannya terancam oleh kerusakan.
Mendorong segenap masyarakat untuk memiliki kesadaran ekologis sebagai aspek dasar yang harus dimiliki.
Menggerakkan mereka yang sadar akan pentingnya memelihara lingkungan untuk mengimplementasikan tindakan riil.
Survei WALHI (2020) membuktikan individu berusia 16-25 tahun memiliki kepedulian lingkungan yang besar.
Daya cipta yang intens membuat inisiatif penyelamatan lingkungan dapat dituangkan secara lebih kreatif.
Dengan sikap terbuka terhadap berbagai informasi, anak muda dapat menumbuhkan ide-ide inventif.
Kefasihan anak muda akan teknologi digital akan membuat animo peduli lingkungan menyebar luas.
Indonesia diberkahi dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Demi melindungi dari kepunahan, pemerintah menetapkan keberadaan Taman Nasional. Menurut UU No. 5 Tahun 1990, Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli yang dikelola menggunakan sistem zonasi.
Penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penunjang budi daya.
Penelitian dan pengembangan, pendidikan, wisata alam terbatas, pemanfaatan jasa lingkungan, dan penunjang budi daya.
Penelitian dan pengembangan, pendidikan, dan pengembangan potensi dan daya tarik wisata.
Penelitian dan pengembangan.
Pemulihan ekosistem kawasan.
Pemanfaatan pariwisata alam, penelitian, pendidikan, penyelenggaraan upacara adat, serta pemeliharaan situs budaya dan sejarah.
Pemanfaatan untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan sektor ketenagakerjaan terdampak dengan cukup berat. Kami membantu realisasi arahan pemprov Jateng dan DIY dalam pemberdayaan masyarakat terdampak dengan menyediakan pelatihan pengelolaan toko daring dan pemasaran digital bagi pelaku UKM, khususnya yang berusia produktif. Tidak hanya itu, para anak muda yang berpartisipasi pun dibimbing untuk dapat menciptakan produk baru dengan kualitas ekspor melalui pemanfaatan daur ulang limbah.
Limbah anorganik adalah penyebab kerusakan lingkungan yang perlu mendapat perhatian lebih. Karenanya, kami menginisiasi kegiatan prakarya melalui agenda pengumpulan dan pemanfaatan limbah kaleng sebagai salah satu kerja nyata, dengan menggerakkan para anak yatim binaan kami. Dengan kreativitas dan antusiasme anak-anak ini, kaleng bekas menjadi barang baru yang tidak hanya artistik, tetapi memiliki nilai ekonomi.
Dalam hal pembuatan kerajinan tekstil, pemakaian bahan alami dapat menjadi alternatif dari penggunaan bahan kimia. Dengan semangat mengurangi sekaligus memanfaatkan limbah organik, kami mengajak para wanita pelaku UKM untuk mendaur ulang dedaunan kering dengan teknik kerajinan ecoprint menjadi karya seni yang elok dan bernilai. Di sisi lain, para wanita yang terlibat pun dapat terberdayakan dengan memperoleh keahlian baru.
Input your search keywords and press Enter.